KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat
dan pertolongannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Adapun penulisan makalah ini merupakan tugas Pemerolehan Bahasa yang
diberikan Dosen pembimbing, dimana penulis akan mencoba untuk menerangkan Pemerolehan
Bahasa
Didalam penyusunan makalah ini penulis
juga mengalami kesulitan dalam menyusun dan mencari bahan – bahan yang diambil
untuk pembuatan makalah ini. Namun semuanya biasa dihadapi dengan adanya kerja
sama penulis dengan cara mengumpulkan bahan – bahan untuk menyusun makalah ini
.
Memang makalah ini masih jahu dengan kata
sempurna , karna belum sesuai dengan pengajaran Belajar Pembelajaran. Namun
demikian diharapkan makalah ini dapat membantu mahasiswa melaksanakan tugasnya
dikemudian hari .
Kiranya makalah yang sederhana ini dapat
membawa dampak positif bagi semua pihak yang membacanya.
Medan, Nopember 2010
Penulis
i
BAB I
PENDAHULUAN
Dapat
berpikir dan berbahasa merupakan ciri
utama yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Karena memiliki
kemampuan keduanya,maka manusia sering disebut sebagai makhluk mulia dan
makhluk sosial. Dengan pikirannya manusia dapat menjelajah kesetiap fenomena
yang nampak bahkan yang tidak nampak. Dengan bahasanya, manusia berkomunikasih
untuk bersosialisasi dan menyampaikan hasil pemikirannya. Salah objek pemikiran
manusia adalah bagaimana manusia dapat berbahasa.
Setiap
anak yang normal pertumbuhan pikirannya,mereka pasti belajar bahasa pertama (
Bahasa ibu atau bahasa rumah tangga ) dalam tahun-tahun pertama dalam hidupnya.
Yang lebih biasa terjadi adalah bahwa seorang anak akan belajar bahasa kedua
atau bahasa asing sesudah sistem bahasa pertamanya mantap.
Pemerolehan
bahasa kedua dapat terjadi dengan bermacam-macam cara, beberapa tipe
pemerolehan bahasa kedua, perbedaan mendasar adalah pemerolehan bahasa kedua
yang terpimpin dan secara alamiah.
Pemerolehan bahasa kedua yang diajarkan kepada para pelajar dengan menyajikan
materi yang sudah disiapkan kemudian materi itu dapat dicerna.
Pemerolehan
bahasa kedua secara alamiah atau spontan adalah pemerolehan bahasa kedua yang
terjadi dalam berkomunikasih sehari-hari, bebas dari pengajaran atau pimpinan
guru pemerolehan bahasa seperti ini tidak
ada keseragaman dalam caranya sebab setiap individu memperoleh bahasa kedua
dengan caranya sendiri-sendiri.
Dalam
bekomunikasih sehari-hari, pelajar bahasa kedua berusaha sekuat tenaga untuk
belajar menggunakan bahasa kedua agar dapat berkomunikasih dengan baik. Makin
tinggi motivasinya makin cepat ia mencapai tujuannya.
1
BAB
II
KESIMPULAN
A. Pemerolehan
Bahasa Pertama ( B 1 )
Faktor-faktor
yang akan dibicarakan ialah perkembangan koginitif anak,perkembangan sosial
anak,alat pemerolehan bahasa yang dibawah sejak lahir dan urutan pemerolehan
bahasa anak.
a. Perkembangan
kognitif anak
Ada
beberapa unsur yang penting dan berkaitan dengan nosi-nosi ( notions ) seperti
waktu,ruang,modalitas dan sebab akibat merupakan bagian terpenting dalam
perkembangan kognitif penguasan bahasa pertama seorang anak.
b. Perkembangan
sosial anak
Seorang
anak belajar untuk menjadi anggota masyarakat,bahasa petama menjadi salah satu
sarana untuk mengungkapkan perasaan,keinginan,pendirian dan sebagainya.
c. Hipotesis
alat pemerolehan bahasa yang dibawah sejak lahir ( innate hypothesis )
Menurut Chomsky 1965,ini bukan karena
anak itu memperoleh rangsangan ( stimulus ) saja, lalu ia mengadakan respons,
karena orang sejak lahir ( innate ) diperlengkapi dengan seperangkat
peperalatan ( device ) yang memungkinkan memperoleh bahasa pertama.
d. Tahap-tahap
dalam memperoleh bahasa pertama
Tahap
yang kita ambil disini ialah tahap linguistik saja yang terdiri dari bebrpa
tahap yakni :
1. Tahap
pengoceh ( babbling )
2. Tahap satu kata satu frase ( holo parasitic )
3. Tahap
dua kata satu frase dan
4. Tahap
menyerupai telegram ( telegraphic speech )
B. Pemerolehan
Bahasa Kedua atau Asing ( B 2 )
1. Teori-teori
pemerolehan bahasa kedua atau bahasa asing ( B 2 )
Kita
dapat mengambil kesimpulan disini, bahwa pemerolehan bahasa kedua ( B 2 )adalah
suatu proses yang sangat rumit,
3
karena
ada banyak faktor yang menjadi kendala-kendala, namun ada banyak ahli
psikolinguistik atau psikologi yang mencari pemecah masalah yang rumit.
Dibawah
ini disajikan beberapa teori atau hipotesis yang menjadi hasil dari sejumlah
besar eksperimen yang menurut para penelitinya sudah diterima kebenarannya.
a. Hipotesis
“ Kesamaan pemeerolehan”( Identity hipotesis )
Pada
dasarnya hipotesis ini mengatakan bahwa “ Pemerolehan B 1 dan B 2 itu melalui
proses yang sama yang diatur oleh aturan-aturan yang sama”
b. Hipotesi-hipotesis
krasen dan terrel ( op.at )
Dalam
buku krasen dan terrer ada lima hipotesis yang dibicarakan.
1. Hipotesis
pemerolehan lawan pembelajaran
2. Hipotesis
masukan
3. Hipotesis
urutan alamiah
4. Hipotesis
monitor
5. Hipotesis
saringan efektif
c. Hipotesi
kontrasif
Hipotesi
kontrsif mengatakan bahwa pemerolehan bahasa kedua ( B 2 ) sebagian besar
ditentukan oleh struktur bahasa pertama ( b 1 ).
d. Behaviorisme
dan pemerolehan bahasa
B.F.
Skiner ( 1957 ) perhatian dalam pemerolehan bahasa anak ( B 1 ) ditujukan pada
ramalan ( Prakiraan ) dan unit-unit fungsional prilaku manusia. Skinner
menagatakan bahwa bahasa itu seperti prilaku manusia.
e.
kognitivisme dan pemerolehan bahasa
perkembangan umum kognitif anak adalah faktor
penentu pemerolehan bahasa, seorang anak belajar atau memperoleh bahasa pertama
( B 1 ) dengan mengenal dan mengetahui cukup banyak struktur dan fungsi bahasa.
C. Kedwibahasaan
Salah satu pemerolehan atau pembelajaran
bahasa kedua adalah bahwa orang yang belajar atau memperoleh bahasa kedua itu
menjadi tau dua bahasa, disebut kemampuan kedwibahasaan atau kebiasaan orang
yang mempergunakan secara berganti-gantian dua bahasa disetiap hari. Di bawah
ini akan kita bicarakan secara singkat dua macam kedwibahasaan yang terdapat di
Indonesia.
4
a. Kedwibahasaan
di Indonesia ( Bahasa daerah dan bahasa Indonesia )
Kedwibahasaan seseorang ialah kebiasaan
orang memekai dua bahasa dan penggunaan dua bahasa yang bergantian.
Menurut laporan nababan dan kawan-kawan
penggunaan kedwibahasaan ( Bahasa daerah
dan bahasa Indonesia ) terjadi karena perpindahan penduduk dari daerah lain
yang disebabkan urbanisasi,transmigrasi,mutasi karyawan, interaksi antar suku
dan perkawinan antar suku.
b. Kedwibahsaan
di Indonesia ( Bahasa Indonesia dan bahasa asing )
Sebagai negara yang berkembang,
interaksi internasional untuk kepentingan kemajuan negara (
perdagangan,politik,budaya ) kita perlu menggunakan bahasa asing demi
tercapainya kemajuan negara,baik dari segi ekonomi,politik dan budaya.
c. Ahli
kode dan Campur kode
Ahli kode ialah mengganti bahasa yang
digunakan oleh seseorang yang bilingual,contohnya dari bahasa daerah ke bahasa
Indonesia dari bahasa Indonesia ke bahasa asing.
Campur kode ialah penggunaan dua bahasa
atau lebih, bahasa atau ragam bahasa secara santai antara orang-orang yang kita
kenal dengan akrab dalam situasai berbahasa yang informal.
5
BAB III
SUB
JUDUL
A. Pemerolehan
bahasa pertama
Pemerolehan B1 terjadi apa bila anak
yang belum pernah belajar bahasa apapun mulai belajar untuk bahasa pertama
kalinya.
1. Perkembangan
Kongnitif anak
Ada
beberapa unsur yang penting yang brkaitan dengan perkembangan jiwa atau kongnitif
anak itu. Perkembangan noisi-nosi seperti ruang waktu, modelitas, sebab akibat.
2. Perkenbangan
sosial anak
Melelui
bahasa khususnya B1, seorang anak belajar untuk menjadi anggota masyarakat. B1
menjadi salah satu sarana untuk mengungkapkan perasaan, keingginan, pendirian
dan sebagainya.
3. Hipotesis
alat pemerolehan bahasa yang dibawa lahir
Chomsky
menamakanya language acguistion davice (LAD) atau peralatan pemerolehan bahasa, ia mengatakan
LAD inilah yang membedakan manusia dengan hewan.
4. Tahap-tahap
dalam pemerolehan B1
1. Tahap
pengocehan (Babling stuge)
2. Tahap
satu kata satu frase (Holophrastic stuge)
3. Tahap
dua kata setu frase
4. Tahap
menyerupai telegram
B. Pemerolehan
bahasa kedua/ Asing (B2)
1. Pendahuluan
Pemerolehan
B2 dapat terjadi dengan bermacam-macam cara, pada usia berapa saja untuk tujuan
macam-macam dan tingkat kebahasaan yang berlainan. Berdasarkan fakta ini, kita
dapat membedakan beberapa tipe perolehan B2, sesuatu perbedaan yang mendasar
ialah perbedaan B2 yang (1) Terpimpin dan (2) Yang secara alamiah
6
a. Pemerolehan
B2 yang terpimpin
Ini
berarti pemerolehan B2 yang diajarkan kepada pelajar dengan mengajukan materi
yang sudah di cernakan.
Ciri-ciri dari perbedaan B2 Seperti
ini ialah bahwa materi (Seleksi dan utama) Tergantung pada kereteria yang
ditunjukan oleh guru () Umumnya, apa yang disebut tringkat kesukaran bagin
poelajar)
b. Pemerolehan
B2 secara alamiah
Pemerolehan
secara alamiah atau sepontan adalah pemerolehan bahasa /Asing yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari bebas dari
pengajaran atau bimbingan guru.Ciri-ciri yang penting dari pemerolehan B2
secara alamiah atau interaksi sepontan yakni (1) Yang terjadi dalam komunikasi
sehari-hari (2) Yang bebas dari pimpinan sistematis yang sengaja.
2. Teori-teori
pemerolehan bahasa kedua/Asing (B2)
Bereikut
ini teori-teori hipotesis yang menjadi hasil dari sejumlah besar eksperimen
yang menurut para penelitinya sudah diterima kebenaranya.
a. Hipotesis
“kesamaan pemerolehan” oleh Klein
b. Hipotesis-hipotesis
Krastien dan terrel (Op.cit) oleh Kroshon dan Terrel
c. Hipotesis
pemerolehan lkawan pembelajaran
d. Hipotesis
masukan (Input Hypottesis)
e. Hipotesis
urutan alamiah
f. Hipotesis
monitor
g. Hipotesis
saringan Afaktif (Affektive Filter)
3. Hipote3sis
kongnitif
Hipotesis
kongnitif mengatakan bahwa pemerolehan B2 sebagai besar ditentukan struktur B1.
Seperti dikatakan Lado (1957) “Kita dapat meramalkan dan memberikan pola-pokla
kalimat yang tidak akan menjadi problem dalam pembelajaran dan pola-pola
kalimat yang tidak akan menjadi problem dalam pelajaran dan cara mengadakan
perbandingan secara sistematisis antara behasa dan kebudayaan yang akan
dipelajari dengan bahasa dan budaya dari sumber pelajaran
7
4. Behaviourisme
dan pemerolehan bahasa
Salah
seorang pengajun pandangan Behaviorisme dalam pemerolehan bahasa yang terkemuka
adalah ahli pisikoogi B.F. Skiner (1957) mengatakan perhatian dalam pemerolrhan
bahasa anak (B1) ditunjukan pada ramalan (perkiraan) dan unit-unit fungsional
prilaku mnanusia
5. Kongnitivisme
dan pemeroilehan bahasa
Solbi
( 1976) mengatakan bahwa seorang anak lahir dengan seperangkat prosedur dan
aturan bahasa yang dinamakan oleh Chomsky LAD (lihat 523) Solbin mengatakan
bahwa yang dibawa lahir bukanlah pengatahuan seperangkat katagori linguistik.
C. Kedwibahasaan
1. Kedwibahasaan
di Indonesia (Bahasa daerah dan bahasa Indonesia)
Kedwibahasan seorang
ialah kebiasan orang memakai dua bahasa dan penggunaan bahasa itu secara
bergantian.
2. Bahasa
Indonesia dan bahasa Asing
Tujuan-tujuan untuk bahasa inggris antara lain adalah :
• Untuk memperoleh pekerjaan yang layak di
sektor swasta yang menurut pengetahuan dan kelancaran bahasa Inggris.
• Untuk mampu berperan serta dalam
penbicaraan-penbicaraan dalam porum
internasional
• Untuk mampu mengikuti didalam atau diluar
negri dimana bahasa Inggris digunakan
3. Ahli
kode dan campur kode
Yang
disebut ahli kode ialah mengganti bahasa yang digunakan oleh seorang yang
bilingual, umumnya dari bahasa Indonesi ke bahasa daerah, dari bahasa Indonesia
ke bahasa Asing,dan sebaliknya.
Yang
disebut campur kode ialah penggunaan dua atau lebih bahasa atau ragam bahasa
secara santai antara orang-orang yang kita kenal dengan akrab.
8
BAB IV
ANALISA
Perkembangan Sosial Anak
Salah satu faktor yang mempengaruhi
pemerolehan B1 seorang anak adalah perkembangan sosial anak. Semakin pesat
perkembangan sosial anak akan lebih maju pemerolehan B1 anak tersebut.
Dalam
penerapanya, anak –anak sering belajar di luar logikanya sekiranya dapat
menyakiti perasaan orang lain, namun hal ini dapat bisa dimaafkan,tetapi ia harus sudah mulai
belajar ada norma-norma yang harus di perhatikan.
Bila
terjalin hubungan sosial yang baik antara anak dengan orang tuanya, anak akan
menjadi lebih bijak (Aktif), sebaliknya bila orang tua cendrung melarang atau
membatasi kebebasan seorang anak dalam menyampaikan ide atau pendapat maka anak
itui akan menjadi pendiam (Pasif).
Dan salah satu cara seorang anak ingin mengungkapkan
pikiran,perasan, dan pendirian adalah dengan bahasa, dan bahasa merupakan
sarana untuk bersosialisasi dimasyarakat dan bagaimana seorang anak akan
bersosialisasi dimasyarakat dengan baik dan sopan ini merupakan bagaimana orang
tuanya mendidik anak-anaknya ketika memperoleh bahasa pertama dengan baik. Hal
itu bisa mempengaruhi perkembangan sosial anak, contohnya kita ambil dalam satu
kasus yang sering terjadi dimasyarakat “ Orang tuanya selalu berbahasa dengan
bahasa-bahasa yang tidak baik, secara otomatis anak-anaknya akan mengikuti
bahasa orang tuanya “ dan bahasa-bahasa yang tidak baik dan tidak sopan akan
dibawahnya kemasyarakat umum. Dengan demikian perkembangan sosial anak akan
terpengaruhi, sebagai pencegah kemungkinan-kemungkinan perkembangan sosiala
anak yang tidak baik, peran orang tua dan keluarga yang sangat berpengaruh
dalam pemerolehan bahasa pertama anak, karena keluarga merupakan negara kecil
dan merupakan komunitas terbesar di Dunia.
9